ANALISA SIM PADA ShopKo TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SIstem Infotmasi Manajemen


Assalamualaikum

Kesempatan ini saya akan mencoba menjawab tugas matakuliah Sitem Informasi Manajmen yang diberikan oleh Bapak Samsul Anwar, SE.MBA
Saya berusaha belajar menganalisa dari studi kasus sebuah  perusahaan Retail antara Shopko dan Pamida. 
 
Beberapa pertanyaan Studi kasus 
 
1.  Ujilah sejauh mana peran sistem informasi yang diterapkan oleh ShopKo dan Pamida untuk menjalankan bisnis mereka?   Seberapa pentingkah peran sistem informasi tersebut? 

2.    Kajilah sejauh mana pentingnya proyek pusat distribusi Pamida baik bagi Pamida maupun ShopKo? Apa saja factor-faktor manajemen, organisasi dan teknologi yang menghalangi pusat distribusi Pamida sehingga tidak bekerja secara maksimal? 

3. Apakah ShopKo dan Pamida menggunakan sistem informasi secara efektif? Mengapa? Seberapa besar nilai yang diberikan oleh sistem tersebut bagi bisnis mereka? 

4.   Jika anda menjadi CEO dalam posisi seperti ShopKo, bagaimana anda mengatasi masalah itu? Seandainya anda menjadi CEO dalam posisi Pamida sewaktu dibeli oleh ShopKo, apakah anda bisa mengenali masalah itu? Bagaimana cara anda memecahkan masalah tersebut? 

5.    Tantangan-tantangan manajemen apa saja yang dilustrasikan pada studi kasus ini? Jelaskan jawaban anda? 


Dengan pertayaan diatas saya berusaha menjawab dan dibawah ini beberapa jwabannya :

1.     Pada tiap akhir musim (siklus) ShopKo selalu menghadapi dua masalah yaitu : pertama mengosongkan gudangnya untuk diisi dengan produk baru, kedua menjual barang-barang kelebihan di gudang dengan meminimalkan kerugian. Strategi yang dilakukan ShopKo adalah menurunkan harga, strategi ini ternyata memakan biaya tinggi sejalan dengan bertambahnya siklus per tahun. Kemudian ShopKo melakukan perubahan sistem informasinya untuk membantu mengoptimalkan perusahaan dalam melakukan penurunan harga sehingga masih memperoleh keuntungan. ShopKo menerapkan Markdown Optimizer dari Spotlight Solutions.   Pamida perusahaan yang juga dibeli oleh ShopKo memiliki strategi mempertahankan tingginya persediaan barang ketimbang berlomba menurunkan harga, tujuan strategi Pamida adalah memberikan pelanggan barang-barang yang selalu tersedia seperti yang diiklankan. Walaupun telah menerapkan strategi tersebut Pamida tetap kekurangan item produk bahkan banayak produk favorit tersimpan di gudang padahal di rak-rak took produk tersebut kosong. Solusi Pamida adalah merampingkan 5 gudang menjadi 3 gudang dan membuat manajemen inventori menjadi modern. Tetapi perangkat lunak inventori untuk gudang tersebut tidak diganti/diperbaharui, sehingga menimbulkan bottleneck yang serius di gudang-gudang Pamida yang mengakibatkan pendapatan menurun. Jadi jelaslah bahwa memperbaharui sistem informasi sangatlah penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan meningkatkan pendapatan.    
 
2.     Proyek pusat distribusi Pamida sangat penting bagi Pamida maupun juga ShopKo, karena proyek pusat distribusi ini memungkinkan pendistribusian barang terawasi dengan lebih baik dan teratur. Dengan menutup gudang-gudang kecil Pamida pusat distribusi ini mempunyai konsep mentransformasi gudang dari pusat distribusi berciri fasilitas mengalir ( barang-barang datang di gudang dan segera dikirimkan ke toko-toko ) menjadi berciri distribusi layanan penuh atau full service ( barang-barang datang disimpan dulu baru dikirimkan ke toko-toko jika diperlukan Faktor-faktor yang menghalangi pusat distribusi manajemen   : manajemen tidak mengungkapkan masalah-masalah serius dari pusat  distribusi, sumber daya yang menipis, tidak memiliki dana, pengunduran diri CEO  Pamida Steve Fishman dan CEO ShopKo William Podany organisasi    : peleburan PM Place dengan Pamida teknologi      : system informasi yang digunakan Pamida yang sudah ketinggalan jaman  atau kadaluwarsa 
 
3.     Perangkat lunak ini membantu dalam menjual barang-barang sisa sehingga tempat di gudang untuk barang-barang baru untuk siklus selanjutnya.  Pamida meskipun menggunakan strategi mempertahankan tingginya stock barang yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pelanggan jika ada permintaan maka tersedia barang yang diminta. Akan tetapi Pamida tidak melakukan pembaharuan sistem informasinya yang seperti dikatakan oleh CEO Pamida, Dan Nicklen bahwa sistem informasi yang dipakai Pamida tidak fleksibel lagi untuk menjalankan proses produksi. Nilai yang diperoleh ShopKo dengan menerapkan sistem informasi yang baru adalah kenaikan 25% dari penjualan barang sisa pada tahun sebelumnya, pengeluaran gaji karyawan menurun 24%, persentase barang-barang belum terjual pada akhir siklus telah turun dari 7% menjadi 2%. Salah satu direktur ShopKo, Paul Burrows menyatakan kenaikan 15% berarti keuntungan bersih US$ 15 juta.  Sedangkan Pamida 9 bulan pertama menyebabkan ShopKo kehilangan US$ 6,7 juta total pendapatan.    

4.     Jika pada Pamida pembentukan pusat strategi diperlukan untuk mengurangi jumlah gudang, gudang-gudang kecil ditiadakan diganti gudang sebagai pusat distribusi sehingga memudahkan pendistribusian dan mengurangi biaya, tujuan strategi Pamida menyediakan barang jika pelanggan memerlukan adalah baik sekali, akan tetapi harus disertai dengan perubahan sistem informasi yang tepat supaya tidak ketinggalan jaman.      
 
5.     Pada kasus ShopKo pihak manajemen sangat mengerti bahwa melalui investasi perangkat lunak sistem informasi akan dapat mengatasi masalah bisnis yang sedang mereka hadapi. Pada kasus Pamida pembentukan pusat distribusi yang tidak diikuti pembaharuan sistem informasi mengakibatkan kegagalan distribusi yang juga mengakibatkan kegagalan pendapatan.        
 
Itu tadi jawaban yang sedikit bisa saya uraikan dari pertanyaan yang ditugaskan pada Perkuliahan SIM.


Wassalamualaikum.
Oldest